Sabtu, 21 Agustus 2010

>> Twitter 2

https://twitter.com/indonewspapers

indonesiannewspapers@gmail.com

= Friendfeed

http://friendfeed.com/indonesiannewspapers

indonesiannewspapers@hotmail.com

Jumat, 20 Agustus 2010

= Pameran Kartun - "9th Kyoto International Cartoon Exhibition"


Pameran Kartun - "9th Kyoto International Cartoon Exhibition"

Time
August 27 at 10:00am - September 5 at 6:00pm

Location Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Selatan 17
Jakarta, Indonesia
Created By
Bentara Budaya
More Info Dear All,

Bentara Budaya Jakarta, diakhir bulan agustus ini akan mengadakan Pameran Kartun dengan tema :

“9th Kyoto International Cartoon Exhibition”

Pameran : 27 Agustus – 5 September 2010 pukul 10.00 – 18.00 wib
di Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Selatan 17 Jakarta
Telp. : (021) 5483008, 5490666 ext : 7910-7913

Sudah sering terdengar bahwa beberapa kartunis Indonesia berulangkali menjuarai berbagai kontes kartun dunia. Banyak juga dari mereka yang meraih tempat kedua, ketiga, atau paling tidak berhasil masuk ke dalam kategori terpilih untuk dipamerkan. Kini terbukti lagi bahwa seorang Indonesia mampu meraih hadiah utama di dalam kontes bergengsi yang diadakan oleh Kyoto International Cartoon Congress. Seniman ini adalah Jitet Koestono, langganan menang di berbagai festival antarbangsa. Karyanya yang meraih “gold prize” menjadi maskot pameran ini, yang sudah diselenggarakan di Kyoto, Jepang, bulan lalu dan kini disajikan di Jakarta. Ketua Juri, Yasuo Yoshitomi, memuji teknik drawing Koestono yang disebutnya “superior” dan mempunyai pandangan tajam layaknya jurnalis. Katanya, “Ia punya semangat muda yang sangat segar dan sungguh menjanjikan”.
Pameran kartun dari Kyoto ini tentu saja menjadi kabar gembira yang mengukuhkan posisi Indonesia di dalam pergaulan antarbangsa. Bentara Budaya merancangnya sejak tahun lalu tanpa benar-benar mengharapkan kejutan yang membahagiakan, mengingat persaingan yang umumnya sengit di ajang bergengsi. Karya-karya peserta pameran ini dengan jelas menunjukkan betapa ketat perbedaan mutu di antara mereka. Pemenang kedua, “silver prize”, adalah garapan Pawel Kuczynski dari Polandia. Seniman terkemuka dari Inggris yang dianggap paling senior di kalangan mereka, Martin Honeysett, meraih penghargaan khusus juri. Pameran ini menyajikan 187 karya para kartunis dari 33 negara. Dari jumlah itu –harap dicatat—16 buah kartun adalah ciptaan Indonesia. Tema kompetisi dan pameran kali ini, yang merupakan hajatan tahunan yang ke sembilan, adalah “What is the Best Way to Develop Our Planet?”. Berbagai pandangan, cita-cita, kritik, sentilan, atau sekadar komentar berhamburan lewat goresan tangan mereka. Tentu saja itu semua di dalam gaya kartun, yang menggelitik dan jenaka.

Kami tunggu kedatangannya. Trims.

Salam,
Bentara Budaya Jakarta

***********GRATIS*********

Art Paintings World Blog

http://www.facebook.com/home.php?#!/pages/Art-Paintings-World-Blog/140134312663549

Kamis, 19 Agustus 2010

>> Delicious

http://www.delicious.com/

indonesiannewspapers@yahoo.com

= LIP

Jumat, 13 Agustus 2010

= JOGJA KARTUN HADINING ART








Pameran Kartun Kanvas - "jogjaKARTUN hadiningART"






Time
August 14 at 5:00pm - August 22 at 6:00pm
Location Bentara Budaya Yogyakarta
Jl. Suroto No. 2 Kotabaru
Yogyakarta, Indonesia
Created By
Bentara Budaya
More Info Dear All,

Setelah mengadakan pameran lukisan tunggal Soenarto PR, Bentara Budaya Yogyakarta akan mengadakan Pameran Kartun Kanvas dengan tema :

“jogjaKARTUN hadiningART”
Peresmian : Sabtu, 14 Agustus 2010, Pukul 17.00wib
Pameran untuk umum : 14 - 22 Agustus 2010 Pk. 10.00 - 18.00 wib
di Bentara Budaya Yogyakarta
Jl. Suroto No. 2 Kotabaru Yogyakarta
Telp. : (0274) 560404

Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) memelopori para kartunis Indonesia untuk berkarya kartun dengan media kanvas di Bentara Budaya Yogyakarta, . Peserta pameran bertajuk “jogjaKARTUN hadiningART” berasal dari berbagai kota antara lain : Makassar, Jakarta, Bandung, Semarang, Salatiga, Solo, Klaten, Yogyakarta.

Para kartunis di Indonesia selama ini terbiasa menggambar kartun di atas kertas. Menorehkan goresan sederhana, namun mengundang senyum dan tawa. Karya-karya tersebut bisa dijumpai di berbagai surat kabar, tabloid, dan majalah. Para kartunis yang non-organik suatu korporet media massa, justru bisa dibilang produktif; untuk mencapai peluang sekaligus tantangan. Pikiran mereka justru terasah untuk menciptakan ide-ide segar. Namun energi kartunis yang terkuras dan waktu yang terbuang sering kandas karena keterbatasan space dan kapling di media massa tercetak.

Jika para pelukis banyak mewujudkan ide-idenya bercorak kartunal, maka sebaliknya kartunis pun bisa mewujudkan ide-idenya menjadi karya lukis yang menampilkan nilai artistik. Apakah hasil karyanya menjadi lukisan seperti halnya karya seorang pelukis? Belum tentu. Dengan media apa pun seorang kartunis mencurahkan ide-ide kartunalnya, maka hasil karyanya tersebut tetaplah sebuah karya kartun. Pasti ada yang membedakan antara karya seorang pelukis tulen dan seorang kartunis asli. Ada unsur-unsur deformatif, humoristik, satiristik, dan unsur artistik ditambah gaya penyampaiannya yang khas kartunis.

Diperlukan ketekunan dan meluangkan lebih banyak waktu khusus untuk membuat kartun di atas kanvas. Pola kerja baru ini kadang sedikit merepotkan bagi para kartunis. Namun bila dijalani secara konsisten memakai pola pikir, instuisi, gaya kartunal, hasilnya akan menjadi karya yang layak pajang.

Hasil karya kartunis di atas kanvas bisa menjadi karya lukisan karena dipajang di arena pameran dan berbingkai seperti halnya karya seni. Alhasil akan menaikkan gengsi atau martabat karya kartun, bahkan nilai jual. Sudah saatnya seorang kartunis yang berwawasan luas, kaya ide-ide, kepekaan intuisi, karyanya bisa tampil beda.

Kami tunggu kedatangannya. Terimakasih.

= Diskusi Wulan Dirgantoro


August 10 at 2:49pm Reply

Presentasi – Diskusi Wulan Dirgantoro
STRATEGI ALTERNATIF MEMBACA ISU GENDER DALAM KARYA SENI RUPA

Hari/Tanggal: Jumat, 13 Agustus 2010
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Seni Cemeti
Jalan D.I. Panjaitan No.41 Yogyakarta 55143,
Indonesia
Tel/Fax: +62 274 371015
Presentasi : Wulan Dirgantoro
Moderator : Alia Swastika


Selama Bulan Juni – Agustus 2010 di IVAA (Indonesian Visual Art Archive) telah kedatangan seorang kurator-peneliti-scholar: Wulan Dirgantoro. Wulan sedang mengerjakan penelitian lapangan di Indonesia untuk tulisan disertasi doktoralnya di the School of Asian Languages and Studies, University of Tasmania, Australia. Disertasi Wulan banyak mengeksplorasi teori feminis sebagai kerangka analisisnya, terutama untuk melihat dunia seni rupa Indonesia. Kajian feminisme sendiri telah lama menjadi bidang studi yang dipelajari Wulan, misalnya tercermin dalam proyek kuratorial tahun 2007, Intimate Distance: Tracing Feminism in Indonesian contemporary art di Galeri Nasional, Jakarta, bersamaan dengan peluncuran Buku Indonesian Women Artists: The Curtain Opens.

Ngobrol IVAA kali ini akan mengetengahkan sebuah presentasi-diskusi terbuka bersama Wulan Dirgantoro untuk berbagi pengalaman. Ngobrol IVAA akan membagi pengalaman Wulan bertemu dengan seniman-seniman Yogyakarta, bertemu dengan para kurator, beberapa kolektor dan juga peneliti seni rupa. Melalui pengalaman tersebut Wulan akan memaparkan refleksinya mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemuinya ketika membaca isu gender di dalam dunia seni rupa, khususnya dalam karya seni rupa. Berangkat dari pengalaman kesulitan tersebut, sesungguhnya Wulan akan menawarkan semacam kemungkinan-kemungkinan (alternatif) pembacaan terhadap karya-karya seni rupa. Sehingga, ngobrol IVAA kali ini akan sangat strategis untuk menginspirasi dan mengeksplorasi lebih lanjut mengenai strategi-strategi (baru) pembacaan fenomena sosial dari kerangka feminisme.

Untuk itu kami mengundang anda: aktivis, akademisi, guru, praktisi seni, pelajar/mahasiswa, dan siapapun juga... untuk hadir dalam acara Ngobrol IVAA: Presentasi – Diskusi Wulan Dirgantoro “Strategi Alternati Membaca Isu Gender dalam Karya Seni Rupa”.

Silakan datang, sambil merayakan buka puasa bersama. Terima kasih


Salam hangat,
Yoshi Fajar Kresno Murti
(mobile: 0812 15 78398, Kantor: 0274 372095)

Source :
FB Komunitas Seniman Jogja





















Presentasi – Diskusi Wulan Dirgantoro
STRATEGI ALTERNATIF MEMBACA ISU GENDER DALAM KARYA SENI RUPA

Hari/Tanggal: Jumat, 13 Agustus 2010
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Seni Cemeti
Jalan D.I. Panjaitan No.41 Yogyakarta 55143,
Indonesia
Tel/Fax: +62 274 371015
Presentasi : Wulan Dirgantoro
Moderator : Alia Swastika





Senin, 02 Agustus 2010