Selasa, 10 Juli 2012

= Festival Bulan Purnama Majapahit 2012 (FBPM)


Jabbar Abdullah3:27pm Jul 5

Agenda bulanan
Jabbar Abdullah3:27pm Jul 5
Agenda bulanan Festival Bulan Purnama Majapahit 2012 (FBPM) kembali diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Kab. Mojokerto yang kerjabareng dengan Disporabudpar Kab. Mojokerto, BP3 Jatim dan Ludruk Karya Budaya Mojokerto. Untuk bulan Juli 2012, panitia menyuguhkan pergelaran Ludruk Karya Budaya Mojokerto (LKBM) yang mengusung lakon "Joko Kendil Nagih Janji" yang disutradarai oleh Cak Mujiadi Zakariah, yang akrab disapa Cak Muji Karya.

Pergelaran ludruk ini dilangsungkan pada tanggal 4 Juli 2012, pukul 20.00 Wib-selesai, dan menempat di panggung yang ada di pelataran Candi Wringin Lawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Sebelumnya, lakon ini pernah dipentaskan di pelataran Balai Pemuda Surabaya dalam acara pergelaran ludruk periodik yang diselenggarakan oleh UPT Balai Pemuda Surabaya. Dalam pentas ini pemeran Joko Kendilnya adalah Riyanto. Namun kemarin malam (4/7), Joko Kendil diperankan oleh Cak Oting, yang juga pelawak. Dalam pentas kemarin malam memang ada beberapa pergantian pemeran untuk beberapa tokoh dalam lakon. Hal ini menarik, agar muncul warna yang berbeda dengan pementasan sebelumnya. Untuk formasi lawaknya juga berubah. Malam kemarin, tiga striker (baca: pelawak) yang dipasang oleh Cak Edy Karya selaku pimpinan Ludruk Karya Budaya, untuk mengocok perut penonton adalah Cak Slamet, Cak Liwon dan Cak Togel. Serangan semakin gencar dengan masuknya Mbak Yanti dan Pak Naswan 'Ceker'.

Tak terbantahkan, ekstra lawakan yang mengangkat tema "Nagih Utang", berhasil membuat penonton tak mampu menahan tawanya. Hingga memasuki lakon, penonton masih bertahan. Meskipun ada separuh kursi tamu yang kosong, wong kampung tetap bersetia nglempoh beralas kloso, atau sandal japit.

Lakon Joko Kendil memang cukup sarat dengan humor. Sehingga memiliki daya tahan tersendiri dalam mempertahankan penonton agar tak beranjak dari duduknya lalu pulang. Meskipun begitu, jika pemain ludruknya tidak mampu menyuguhkannya dengan tepat, tetap akan ditinggalkan penontonnya.

Untuk malam kemarin, Ludruk Karya Budaya Mojokerto telah mampu memenuhi misinya untuk ber "Marsudyo wong cilik biso gumuyu", senantiasa berupaya membuat orang kecil tersenyum (terhibur).
Sampai jumpa dalam Festival Bulan Purnama Majapahit edisi Lomba Musik Patrol, bulan Agustus 2012.) kembali diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Kab. Mojokerto yang kerjabareng dengan Disporabudpar Kab. Mojokerto, BP3 Jatim dan Ludruk Karya Budaya Mojokerto. Untuk bulan Juli 2012, panitia menyuguhkan pergelaran Ludruk Karya Budaya Mojokerto (LKBM) yang mengusung lakon "Joko Kendil Nagih Janji" yang disutradarai oleh Cak Mujiadi Zakariah, yang akrab disapa Cak Muji Karya.

Pergelaran ludruk ini dilangsungkan pada tanggal 4 Juli 2012, pukul 20.00 Wib-selesai, dan menempat di panggung yang ada di pelataran Candi Wringin Lawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Sebelumnya, lakon ini pernah dipentaskan di pelataran Balai Pemuda Surabaya dalam acara pergelaran ludruk periodik yang diselenggarakan oleh UPT Balai Pemuda Surabaya. Dalam pentas ini pemeran Joko Kendilnya adalah Riyanto. Namun kemarin malam (4/7), Joko Kendil diperankan oleh Cak Oting, yang juga pelawak. Dalam pentas kemarin malam memang ada beberapa pergantian pemeran untuk beberapa tokoh dalam lakon. Hal ini menarik, agar muncul warna yang berbeda dengan pementasan sebelumnya. Untuk formasi lawaknya juga berubah. Malam kemarin, tiga striker (baca: pelawak) yang dipasang oleh Cak Edy Karya selaku pimpinan Ludruk Karya Budaya, untuk mengocok perut penonton adalah Cak Slamet, Cak Liwon dan Cak Togel. Serangan semakin gencar dengan masuknya Mbak Yanti dan Pak Naswan 'Ceker'.

Tak terbantahkan, ekstra lawakan yang mengangkat tema "Nagih Utang", berhasil membuat penonton tak mampu menahan tawanya. Hingga memasuki lakon, penonton masih bertahan. Meskipun ada separuh kursi tamu yang kosong, wong kampung tetap bersetia nglempoh beralas kloso, atau sandal japit.

Lakon Joko Kendil memang cukup sarat dengan humor. Sehingga memiliki daya tahan tersendiri dalam mempertahankan penonton agar tak beranjak dari duduknya lalu pulang. Meskipun begitu, jika pemain ludruknya tidak mampu menyuguhkannya dengan tepat, tetap akan ditinggalkan penontonnya.

Untuk malam kemarin, Ludruk Karya Budaya Mojokerto telah mampu memenuhi misinya untuk ber "Marsudyo wong cilik biso gumuyu", senantiasa berupaya membuat orang kecil tersenyum (terhibur).

Sampai jumpa dalam Festival Bulan Purnama Majapahit edisi Lomba Musik Patrol, bulan Agustus 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar