Pameran Seni Rupa karya Putu Sutawijaya - GESTICULATION
Pameran Seni Rupa karya Putu Sutawijaya - GESTICULATION
28 September - 7 Oktober 2010
Lokasi : Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Selatan No. 17 Jakarta
Bentara Budaya Jakarta di bulan September ini akan menampilkan Pameran Seni Rupa karya Putu Sutawijaya dengan tema : "GESTICULATION "
Selain itu akan diadakan pula peluncuran buku "CERITALAH INDONESIA" oleh Karim Raslan
Diresmikan oleh Butet Kartaredjasa
MC oleh Trio Kirik dan bintang tamu Dewa Budjana
Selasa, 28 September 2010 pukul 19.30 wibdi Bentara Budaya Jakarta
Proses dan praktik badani memproduksi tanda-tanda melalui gestur bisa dengan jelas dianalogikan dengan tindakan memproduksi tanda-tanda lingual-akustik melalui seperangkat alat ucap. Jika yang terakhir ini biasa disebut sebagai artikulasi, maka yang sebelumnya dapat dinamakan sebagai gestikulasi (gesticulation). Putu Sutawijaya, dengan karya-karya tiga-dimensional (patung dan instalasi) terbarunya, tetap bertahan dengan representasi tubuh dan gestikulasi, meskipun kali ini dia menawarkan konteks yang berbeda-beda demi mencapai pengucapan tertentu yang diinginkannya. “Agar tubuh-tubuh itu dapat berkisah,” ujarnya. Maka dari itu, gestukulasi tubuh-tubuh di dalam serangkaian karyanya ini menjadi lebih variatif dengan lontaran-lontaran gagasan di sekitar tegangan dan ketaksaan (ambiguity) yang menyelubungi proses-proses sejarah, kontinuitas dan diskontinuitas, tradisi dan perubahan, kepatuhan dan resistensi, juga masalah pendefinisian-ulang atas identitas-dentitas kultural yang mapan. Putu Sutawijaya menyodorkan pertanyaan-pertanyaan kritisnya dengan kecenderungan gestikulasi yang keras namun rawan.
Putu Sutawijaya dilahirkan di Banjar Angseri, Tabanan, Bali, 27 November 1971. Pendidikan seni rupa diselesaikan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta (1991-1998) dan telah beberapa kali melakukan pameran tunggal di China, Jakarta, Hongkong dan Malaysia. Ia memperoleh beberapa penghargaan, yang terpenting adalah Lempad Prize dari Sanggar Dewata Indonesia (2000), serta Best Painting dari Yayasan Seni Rupa Indonesia dan Philip Mooris Art Award (1999).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar