Kamis, 14 Oktober 2010

= Residensi "Rahasia Jalan Tikus" : Indrani Ashe


Residensi "Rahasia Jalan Tikus" : Indrani Ashe

Time
Saturday, October 23 at 7:30pm - November 11 at 5:00pm

LocationKersan Art Studio, Dusun II Kersan Rt06/Rw05 no 154 Tirtonirmolo, Kasihan Bantul Yogyakarta

Created By

More Info

"Rahasia Jalan Tikus"

Rahasia Jalan Tikus adalah sebuah perayaan gaya hidup masyarakat yang ditemukan di lingkungan di mana jalan-jalan sangat kecil dan liar mereka tidak memiliki nama.Jalan-jalan ini tumbuh di kota-kota Indonesia seperti akar rumput liar, tanpa organisasi, atau lebih tepatnya dengan cara organik dan tidak terkendali. Kehidupan indah yang ditemukan di jalan-jalan ini menjadi rahasia karena tidak ada orang luar bisa masuk jalur labirin ini yakin bahwa mereka akan menemukan jalan keluar dengan mudah.Meskipun Indrani sendiri tinggal di Jalan Tikus ia tidak akan bisa menjelajahi Jalan Tikus yang asing baginya. Jalan-jalan ini liar, tidak terekam dalam peta, hanya diterangi oleh mereka yang kaya dalam pengetahuan lokal. Keindahan yang ditemukan di lingkungan ini juga rahasia karena dalam masyarakat Indonesia mereka tidak membawa apapun status atau gengsi. Tentu saja orang asing yang sering masuk Indonesia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk melihat di Jalan Tikus, Jalan Tikus adalah wilayah perumahan, bukan lokasi wisata. Daerah pemukiman mereka tidak mendambakan real estat ... mereka adalah provinsi kelas menengah perkotaan lebih rendah. Tapi dengan ini instalasi Indrani berusaha untuk meyakinkan bahwa ada sesuatu yang indah, sesuatu yang bergerak, sesuatu yang luar biasa di Jalan Tikus.
Dalam gaya hidup konsumeris dipopulerkan melalui globalisasi kita hidup dengan harta sebagai teman kita. Kita kebanyakan berkomunikasi melalui pesan komputer dan teks karena kita harus menghabiskan sebagian besar waktu kita sendiri menghasilkan uang daripada tatap muka yang lebih nyata. Pada kenyataannya kita perlu kehadiran orang lain.
Saat ke saat di Jalan Tikus kita mengalami kehadiran orang lain dan merasakan kehidupan yang begitu dekat dan di setiap sudutnya ada cerita baru yang terungkap. Dari atas Anda dapat melihat Jalan Tikus sebagai salah satu dunia yang kompleks, ratusan atap genteng merah luar biasa terletak bersama-sama. Ketika Anda merengkuh di pedalaman maka Anda akan bertemu dengan wajah baru dan situasi baru di setiap kesempatan.

instalasi Rahasia Jalan Tikus ini adalah hasil dari dua tahun Indrani Ashe tinggal dan melakukan penelitian di Sekeloa, Bandung dan 4 bulan residensi di Kersan Art Studio Yogyakarta. Ketertarikan Indrani pertama kali ke Jalan Tikus ketika ia tinggal di kompleks Dharma Husada di Surabaya. Ia menemukan sebuah jalan kecil, penuh dengan kandang burung dan tanaman pot, merasakan energi yang indah, dan berjalan-jalan. Kembali ke Sekeloa ia akan melakukan sebuah proyek tentang daerah tersebut tapi ia tidak tahu bentuk apa yang dibutuhkan. Setiap malam ia melihat latihan kelompok barong Xai setiap hari Sabtu, anak-anak bermain di halaman kecil di depan rumah saya, anak remaja menerbangkan layang-layang, dan orang tua bermain catur. Indrani berjalan menuju Sekeloa sampai ia tidak tersesat lagi, dan sampai akrab dengan semua pemandangan dan toko-toko kecil. Pengulangan frase tertentu mulai tertangkap dalam kesadarannya dan ia bertanya apa artinya? Pengalaman ini adalah bahan eksperimen dan eksplorasinya. Permukiman di Kersan Art Studio membantu ide-idenya tumbuh dan berkembang dengan cepat untuk mengubah ruang galeri. ia menemukan banyak perbedaan dalam kegiatan sekitar Yogya dan Bandung, tetapi ia berharap bahwa hal ini tidak mengacaukan fokus pameran; Kesamaan menurutnya lebih penting. Instalasi Rahasia Jalan Tikus tidak bisa mengklaim sebagai dokumentasi kehidupan di Jalan Tikus. Tentu saja kehidupan itu sendiri terlalu rumit untuk mendokumentasikannya dalam satu instalasi. Tujuannya artis adalah untuk menciptakan suatu realitas tinggi sehingga penonton dapat memiliki penghargaan yang lebih besar untuk Jalan Tikus di masa depan.

Artist talk dan Diskusi, Selasa 26 Oktober 2010 pukul 15.00 wib

Kurator : Afnan Malay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar