Kamis, 30 Desember 2010

= Kolaborasi Seni Murni, Animasi dan Disain Grafis

Kolaborasi Seni Murni, Animasi dan Disain Grafis
dalam Pameran Tunggal A.C. Andre Tanama

Press Rilis :
“The Tales of Gwen Silent” karya Andre Tanama
---
SETELAH memunculkan karakter Wayang Monyong, AC Andre Tanama – perupa yang lahir
dan tinggal di Yogya – kembali menggebrak dengan tokoh Gwen Silent.

Gwen Silent, di sini, digambarkan sebagai sosok gadis kecil yang matanya selalu
terpejam dan tak mempunyai mulut. Dan dalam “kehidupannya” ia begitu banyak
mengalami petualangan auratik yang seru namun syahdu. Ditemani beberapa
“kawannya” seperti Agathos dan Naga Emas, Gwen juga mampu membawa setiap orang
yang bertemu ke alam hening yang menyejukkan.
Sosok Gwen bisa anda temui saat A.C. Andre Tanama menggelar pameran tunggal
bertajuk The Tales of Gwen Silent di Bentara Budaya Yogyakarta dari 17 Desember
– 27 Desember 2010.

Pameran yang akan dibuka dr. Oei Hong Djien, pendiri OHD Museum, Magelang, juga
ditandai peluncuran buku kisah Gwen, “The Tales of Gwen Silent: An Art Journey”
- kerjasama dengan Syang Art Space, Magelang. Selain itu juga bisa dinikmati
video animasi Gwen Silent yang dikerjakan oleh Hizaro, animator dari Open Studio
Society. Didukung "Supporting design" yang menghadirkan Logogram serta Typeface Gwen Silent dikerjakan oleh Gloria Grace Tanama (mahasiswi DKV ISI Yogyakarta)
Menurut Andre, tokoh Gwen Silent sengaja dimunculkan sebagai metafor atas sisi
spiritual manusia. “Ia muncul sebagai simbol-simbol atas hati nurani, simbol
amarah sekaligus kasih, simbol harapan sekaligus keputusasaan, simbol atas
kebahagiaan sekaligus kesedihan,” kata Andre yang pernah selama 3 periode
(2002, 2003, 2005)mendapatkan Penghargaan Karya Seni Grafis Terbaik dari ISI
Yogyakarta serta menyabet penghargan Juara 1 Trienal Seni Grafis Indonesia II
(2006) dari Bentara Budaya Jakarta.
Vera Wijaya dari Galerie Sogan and Art, Singapore, mengungkapkan, sepintas,
tokoh Gwen Silent Andre mengingatkan kita akan manga atau tokoh-tokoh kartun
lain yang bisa didapat di pasaran. Dikatakan, bagi mereka yang mengkritik Gwen
Silent sebagai “Nara Wannabe” versi lain, tentu akan kecewa mendapati dalamnya
pesan filosofis yang mendasari terbangunnya karya-karya Andre. “Meskipun
penampilan luar Gwen Silent awalnya terinspirasi dari putri sang seniman, tokoh
tersebut nampaknya adalah refleksi alter-ego pribadi sang seniman sendiri,”
ujarnya, "Dalam beberapa episode, Gwen memang adalah saya sendiri. Lewat Gwen Silent saya merasa dapat mengungkapkan perasaan dengan lebih leluasa, bahkan berbicara tanpa perkataan sekalipun."

Menurut Andre, setelah “mengunjungi” Bentara Budaya Yogya, Gwen juga berencana
akan jalan-jalan ke Milan, Italia dan Singapore pada awal tahun depan.
"Saya rasa sudah saatnya bagi Gwen Silent untuk berkelana lebih jauh lagi, menemukan pengalaman baru yang lebih menantang," ungkap Andre.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar